Nama Hotman Paris Hutapea pastinya tidak asing terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Kesuksesannya dalam membela beberapa kasus – kasus besar dengan skala internasional sudah tidak perlu diragukan lagi. Tidak hanya orang – orang besar yang dibela oleh Hotman Paris, namun ia juga selalu memperhatikan orang – orang kecil yang mencari keadilan. Namun, perjalanannya tidak semulus yang kamu bayangkan, karena banyak kisah – kisah pahit dibalik kesuksesan seseorang Hotman Paris. Penasaran bagaimana kisah menarik Hotman Paris hingga bisa menjadi sukses sampai sekarang? Yuk kita kulik melalui artikel ini!
Walaupun ditolak untuk masuk menjadi mahasiswa Intitut Teknologi Bandung, tempat menuntut ilmu yang ia minati untuk menjadi insinyur, namun ia berhasil mengambil jurusan lain di Universitas Parahyangan dengan jurusan hokum. Walaupun terpaksa mengambil jurusan hukum pada awalnya, namun ia tetap belajar dengan sungguh – sungguh. Bukan hanya belajar dengan sungguh – sungguh, bahkan ia berhasil menjadi lulusan terbaik dengan masa studi tercepat yaitu 3,5 tahun. Tak heran jika tidak ada kepesimisan didalam dirinya, karena sejak kecil pria kelahiran Tapanuli, Sumatera Utara pada tanggal 20 Oktober 1959 ini selalu diajarkan dengan penuh kedisiplinan. Ia terbiasa memasak, membantuk orang tuanya bekerja hingga itulah yang membuat ia menjadi tangguh di masa depan.
Dari bekerja di kantor pengacara O.C Kaligis hingga Adnan Buyung Nasution pernah dilaluinya. Tentunya tidak mudah untuk bekerja di kantor pengacara besar, karena banyak sekali rangkaian tes dan harus mengalahkan banyak kandidat. Lalu ia mencoba peruntungan untuk bekerja di Bank terbesar di Indonesia, yaitu Bank Indonesia karena mendapatkan tawaran dari Prof. Sukbekti. Posisinya sebagai karyawan di Bank Indonesia banyak diminati oleh banyak orang.
Namun, ternyata bekerja di sebuah bank besar ternyata tidak mudah, dalam setahun banyak cobaan yang harus ia lalui dan ia merasa ia tidak bisa menjadi orang kaya jika bekerja di bank tersebut. Ia sampai frustasi dan diketahui hampir bunuh diri karena frustari tersebut. Sehingga ia kembali melamar pekerjaan di kanrtor pengacara Makarim dan Taira. Setelah itu ia pergi ke Australia dan mencoba untuk magang di Kantor Pengacara asing pada tahun 1990. Disinilah ia mulai mencoba untuk menangani kasus internasional dan mendapatkan berbagai pengalaman menarik. Selagi kerja, ia juga berhasil menyelesaikan pendidikan master ilmu hukum di University of Technology Sydney, Australia.
Setelah sukses bekerja di Kantor Pengacara Free Hill Hollingdale And Page hingga tahun 1998, Hotman Paris kembali ke Indonesia. Lalu ia membuka kantor hukum sendiri pada tahun 1999 di Kelapa Gading yang bernama kantor pengacara Hotman Paris Hutapea & Partners. Ratusan kasus hukum mempercayai kantor Hotman Paris untuk menangani kasusnya. Dari yang kecil hingga besar, mencakupi segala kalangan dan golongan, dari mulai masyarakat kecil, pebisnis, selebritis hingga pejabat. Hingga sekarang ia dijuluki sebagai pengacara bayaran termahal. Bayaran tertingginya adalah 160 miliar untuk kasus besar sebuah perusahaan. Julukan lainnya yang lekat pada Hotman Paris adalah Celebrity Lawyer dan The Most Dangerous Lawyer. Salah satu majalah Australia juga menyebut dirinya sebagai Blink – Blink Lawyer karena penampilannya yang nyentrik.
Kini ia mempunyau 3 orang anak yang sudah dewasa, ia juga selalu mengajarkan anaknnya untuk bekerja dengan disiplin dan juga tanggung jawab. Ia juga mengajarkan kepada anaknya janganlah mempunyai sifat sirik dan cemburu dengan orang lain, karena itulah penghambat kesuksesan. Terbukti ajaran dari Hotman Paris sangatlah berpengaruh dalam kehidupan anak – anaknya, buktinya ketiga anaknya sudah lulus dari sekolah ternama di luar negeri di jurusan hukum dan masing – masing dari anaknya sudah bekerja dengan mandiri.
Wow, kisah Hotman Paris sebelum sukses hingga sukses sampai sekarang sangatlah inspiratif bukan? Semoga Smart People bisa mecontoh sifat dari Hotman Paris ya!