Karakteristik Generasi Milenial dalam Dunia Kerja

by Charles

Karakteristik Generasi Milenial dalam Dunia Kerja

Menurut Jobstreet.com, generasi milenial adalah kelompok terbesar dari semua tenaga kerja saat ini.

 

Lebih tepatnya, mereka mewakili sejumlah besar tenaga kerja yang ada di luar sana. Karena itulah dunia bisnis saat ini agak terobsesi dengan generasi ini—termasuk Asia Pasifik yang 45% populasinya adalah generasi milenial dan diperkirakan 60% generasi milenial di dunia akan tinggal di Asia pada tahun 2020 nanti.

Besarnya jumlah tenaga kerja dalam kelompok usia ini sudah sepatutnya menjadi perhatian bagi para perekrut maupun pemilik startup/bisnis lainnya. Sebagai generasi yang tumbuh beriringan dengan Internet dan akses informasi yang cepat, generasi milenial memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dengan para generasi sebelumnya. Karakteristik tersebut tentu saja sedikit banyak juga berpengaruh terhadap ritme dan cara bekerja para kaum milenial. Apa saja kira-kira, ya? Berikut adalah beberapa karakteristik generasi milenial dalam dunia kerja:

  1. Menyukai konsep kerja fleksibel

Bagi generasi milenial performa lebih penting ketimbang rutinitas di kantor. Presensi dan lainnya dianggap kurang penting, walaupun sebenarnya perusahaan memiliki penilaian berbeda mengenai performa seseorang. Mereka percaya bekerja bisa dilakukan dimana saja dan kapan pun berkat bantuan teknologi. Inilah definisi work-life yang dianut oleh milenial. Bagi mereka, terlepas dari bagaimana dan di mana mereka bekerja, hal terpenting adalah target pekerjaan dapat tercapai.

 

  1. Memperjuangkan keberagaman dan hak orang banyak

Milenial sangat peduli akan keberagaman dan kesetaraan. Hal ini dikarenakan generasi mereka sangat beragam. Ditambah lagi, mereka cenderung merasa bahwa keberagaman tidak ditangani dengan baik oleh generasi sebelumnya. Dengan banyaknya milenial yang memimpin organisasi, bahkan perusahaan besar, akan terdapat lebih banyak program dan keputusan yang diselenggarakan berkaitan dengan penyetaraan hak. Selain itu, generasi milenial juga lebih antusias dengan filosofi dan pergerakan politik.

 

  1. Terbuka dan peka terhadap perubahan

Sebagai generasi yang tak asing dengan maraknya arus globalisasi, kaum milenial memiliki sifat yang lebih terbuka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Mereka lebih cepat tanggap dalam meghadapi perubahan dan dapat dengan cerdik memanfaatkan kesempatan yang ada. Dengan adanya sikap terbuka tersebut, kaum milenial juga berpeluang memiliki berbagai koneksi yang dapat mendorong mereka untuk meniti karir ke jenjang yang lebih tinggi.

 

  1. Mementingkan pengembangan diri

Adanya kesempatan untuk berkembang, dan belajar hal-hal baru merupakan salah satu daya tarik bagi kaum milenial dalam mencari tempat bekerja. Mereka ingin diberikan kesempatan untuk bisa berekspresi dengan pekerjaan secara bebas, dan bahkan lebih mementingkan passion daripada nominal gaji! Dalam survei yang dilakukan oleh Business Insider, ditemukan bahwa hampir 20% generasi milenial menyebutkan bahwa Google adalah perusahaan ideal mereka. Hal ini tentu saja tak lepas dari alasan bahwa Google merupakan perusahaan yang mementingkan kreativitas, inovasi, dan juga sangat memperhatikan perkembangan dan kesejahteraan para karyawannya.

 

  1. Menyukai gaya komunikasi terbuka dan dua arah

Kaum milenial cenderung tidak suka didikte, mereka mementingkan adanya kebebasan berpendapat. Begitu pula dalam dunia bekerja, generasi milenial biasanya menyukai lingkungan kondusif di mana atasan tidak jarang melakukan komunikasi dan terbuka terhadap masukan serta pendapat dari para staffnya. Para pekerja milenial lebih menyukai konsep ‘mentor’ alih-alih ‘bos’. Pada intinya, pola pikir lama yang menomorsatukan keinginan pimpinan perusahaan tidak dapat diaplikasikan lagi bagi perusahaan yang ingin mempekerjakan para milenial.

 

Itulah beberapa karakteristik kaum milenial dalam dunia bekerja. Meskipun memiliki pendekatan atau cara yang berbeda dalam bekerja, bukan tidak mungkin apabila para generasi milenial dapat menjadi pembawa perubahan positif bagi pasar, ekonomi, maupun politik melalui berbagai pemikiran kreatif dan out of the box mereka. Bagaimana, apakah kalian setuju?



Whatsapp
Call Now